Split Movie Review, Shyamalan's New Era

SPLIT 
Rabu, 15 Februari 2017


Directed by : M. Night Shyamalan

Dennis / Patricia / Hedwig / The Beast / Kevin Wendell Crumb / Barry / Orwell / Jade - James McAvoy, Casey Cooke - Anya Taylor-Joy, Dr. Karen Fletcher - Betty Buckley, Claire Benoit - Haley Lu Richardson, Marcia - Jessica Sula









Ketika orang mendengar nama Shyamalan, maka asumsi penonton akan menyaksikan film bertema thriller dengan twist pintar yang bisa menjadikan pembicaraan seru ketika selesai menonton. Sutradara kelahiran 6 Agustus 1970 ini selalu berusaha untuk mengambil tema yang berbeda dalam film-filmnya, Sixth Sense berbicara mengenai kehidupan setelah kematian, Unbreakable mengenai Ying-Yang dan superhero dalam kehidupan manusia biasa, Signs mengenai kehidupan di luar planet bumi (Alien), The Village mengenai kehidupan di era tahun 1900an , Lady in the Water mengenai dongeng sebelum tidur dan The Happening berbicara mengenai go green secara extreme. Walaupun tema yang ditawarkan selalu berbeda-beda, tetapi entah kenapa pamor dari Shyamalan terus menerus menurun dan mencapai puncaknya ketika dirinya memutuskan untuk membuat The Last Airbender. Dan kini Shyamalan mencoba untuk kembali dengan SPLIT, dengan dukungan dari produser Jason Blum (Incidious dan The Purge Series) yang di ganang-ganangkan sebagai “Shyamalan’s most terrifying film to date.” Dan terbukti di pemutaran minggu pertamanya di US, menjadi jawara di Box Office

Film ini dimulai saat pesta ulang tahun telah selesai, dan ada seseorang yang agak dikucilkan oleh teman-teman wanita sekelasnya (Anna Taylor-Joy) yang masih belum dijemput sehingga ditawarkan untuk bisa pulang bareng satu mobil dengan teman yang berulang tahun (Haley Lu Richardson) dan juga bersama temannya yang lain (Jessica Sula).

Tetapi ketika di parkiran, mereka semua diculik dan ketika sadar, mereka semua sudah berada dalam satu kamar tertutup dengan suara seorang pria di balik pintu. Detik-detik yang mencekam dan penuh dengan ketegangan mulai bergulir dengan berbagai upaya untuk bisa keluar dan bebas dari tempat tersebut

Sesuai dengan judul filmnya, maka mungkin sebagian orang sudah bisa menebak film ini mengenai orang yang memiliki kepribadian ganda. Totalitas dari James McAvoy yang didapuk sebagai bintang utama (Menggantikan Joaquin Phoenix yang gagal mencapai kesepakatan kontrak) dalam film ini benar-benar luar biasa, diluar kemampuan aktingnya yang luar biasa karena dia harus mampu memerankan berbagai karakter mulai dari karakter anak kecil, perempuan, pria perancang busana, dan masih banyak lagi, Aktor kelahiran Glaslow, Scotland 37 tahun yang lalu ini juga mengalami cedera yang cukup serius di waktu shooting yang menyebabkan tangannya patah, tetapi dia menolak untuk menceritakan kepada tim produksi dan melanjutkan proses shooting hingga 2 hari sampai akhirnya harus masuk ke rumah sakit.

Bagi para penggemar film karya Shyamalan akan terasa kalau film ini sudah berada di luar “template” yang biasa digunakan oleh sutradara yang memiliki trademark selalu cameo di film-film karyanya sendiri. Mulai dari penggunaan wanita-wanita muda cantik yang sexy dengan pakian minimalis, kemudian alur cerita yang terkesan sederhana dengan hanya mengutamakan kemampuan acting dari James McAvoy, serasa Shyamalan mencoba untuk bisa menjangkau pasar penonton yang lebih muda dengan bumbu popcorn slasher movie ala hostel.

Menonton film ini seperti melihat pergeseran Shyamalan di dunia perfilman yang mulai mengalami perubahan.  Terlebih dengan hasil yang cukup baik di Box Office dan juga response yang cukup baik dari kritikus film, bisa jadi akan merubah konsep film Shyamalan untuk film-film berikutnya. (Jo)

No comments