Jim Preston - Chris Pratt, Aurora Lane - Jennifer Lawrence, Arthur - Michael Sheen
Bagaimana caranya untuk menjual sebuah film yang naskahnya masuk dalam blacklist naskah yang kemungkinan besar tidak akan dibuat? Pihak studio mengambil sebuah perjudian besar dengan berbagai perhitungan, walaupun cukup banyak artis yang sempat dihubung-hubungkan dengan film ini seperti Keanu Reeves, Reese Witherspoon, Rachel McAdams dan Emily Blunt, tetapi pihak studio akhirnya memutuskan untuk membuat film ini dengan menggandeng komoditas terpanas Hollywood saat ini, Chris Pratt dan Jennifer Lawrence atau yang biasa dipanggil dengan sebutan JenLaw dengan bayaran yang tidak sedikit, menurut sebuah artikel di Hollywood Reporter, Chris Pratt menerima bayaran 12 juta USD dan JenLaw mengantongi 20 juta USD dengan tambahan 30% dari keuntungan film ini.
Dengan premis yang sebenarnya cukup menarik, sebuah pesawat yang dalam perjalanan panjang selama 120 tahun menuju planet baru, seluruh penumpang diposisikan dalam pause mode dalam hibernation pods nya masing-masing yang membuat mereka tidak akan bertambah tua sedikit pun dalam perjalanan panjang tersebut, akan tetapi ketika perjalanan baru berjalan selama 30 tahun tiba-tiba ada 2 penumpang yang terbangun dari tidur panjangnya. Dengan hanya mengandalkan 2 orang artis untuk berinteraksi, film seperti ini apabila tidak dikemas dengan penuh perhitungan, hasilnya bisa menjadi film yang sangat membosankan, tetapi Morten Tyldum, sang sutradara asal Norway bisa dibilang cukup berhasil untuk menghasilkan sebuah film yang seimbang dalam hal drama, sci-fi, romance dan action hingga space adventure.
Salah satu hal yang dijadikan bahan jualan film ini adalah sex scene antara Chris Pratt dan JenLaw, menurut pengakuannya JenLaw mengatakan kalau dia sangat mengkhawatirkan proses pengambilan gambar tersebut yang akhirnya harus dibantu dengan meminum alkohol terlebih dahulu sebelum proses pengambilan gambar, karena ini adalah pengalaman pertamanya beradegan sex-scene di dalam sebuah film, yang sebenarnya terasa sedikit aneh karena sebenarnya dirinya pernah beradegan sex-scene juga di dalam film Like Crazy (2011) dengan almarhum Anton Yelchin dan di film Serena (2014) dengan Bradley Cooper, atau mungkinkah di dalam 2 film sebelumnya itu dirinya menggunakan body double seperti yang biasa dilakukan oleh artis-artis Hollywood lainnya?
Chris Pratt bisa dibilang mengalami kelahiran kembali, dirinya harus berterima kasih kepada Lord Kevin Feige dan tim Marvel yang mempercayakan peran Peter Quill aka Star Lord (Guardians of the Galaxy) kepada dirinya, dengan background komedi dan sudah berkecimpung cukup lama sebagai figuran, akhirnya kesempatan besar itu datang juga, dan kesempatan itu disambut dengan baik oleh suami dari Anna Faris ini, dengan diet ketat dan perjuangan di ruang gym selama beberapa bulan, perubahan bentuk tubuh turut memboost karirya, setelah Guardians of the Galaxy, aktor kelahiran 21 Juni 1979 ini seperti tidak terbendung, berturut-turut dirinya dipercaya oleh pihak studio untuk menjadi aktor utama dari film-film yang memiliki nama besar, seperti Jurassic World, Magnificent Seven dan sekarang Passengers. Hanya saja dalam beberapa film tersebut performa Chris Pratt seperti mengalami stagnant dan sedikit terstereotype sebagai seorang jagoan slengean dengan sense of humor yang tinggi, tetapi akhirnya di dalam Passengers ini kita bisa melihat sebuah sisi lain dari seorang Chris Pratt.
JenLaw sendiri sudah tidak perlu lagi diragukan kemampuan aktingnya, dengan track record yang cukup panjang dan sebuah piala oscar yang diraihnya melalui film Silver Linings Playbook, aktris kelahiran 15 Agustus 1990 ini sudah membuktikan kalau dirinya bisa bermain baik di film berkelas oscar maupun popcorn movie seperti Hunger Games dan X-men series. kolaborasi keduanya juga mampu memberikan chemistry yang cukup baik, walaupun JenLaw sempat khawatir karena ini adalah untuk pertama kalinya dia harus mencium aktor yang sudah menikah.
Pada akhirnya Passengers mampu memberikan sebuah keseimbangan, baik dari sisi drama, sci-fi, action romance hingga space adventure, kita seperti diajak berwisata ke luar angkasa, merasakan jatuh cinta dan petualangan, tanpa perlu terlalu pusing memikirkan hal-hal detail sci-fi nya, just enjoy the ride. (www.theInigo.com)
Post a Comment