Collateral Beauty movie review, tragedi kehidupan yang dikemas dengan kehangatan keajaiban natal

Collateral Beauty
-Jumat, 16 Desember 2016-


Directed by : David Frankel


Howard - Will Smith, Whit - Edward Norton, Amy - Keira Knightley, Simon - Michael Pena, Brigitte - Helen Mirren, Claire - Kate Winslet, Madeleine - Naomie Harris, Raffi - Jacob Latimore








Suka atau tidak, di luar segala kontroversi yang dibuat olehnya, Will Smith harus diakui sebagai salah satu aktor paling berbakat dan lintas bidang yang pernah dimiliki oleh Hollywood, baik sebagai penyanyi maupun sebagai aktor, kesuksesan selalu mampu diraihnya, berawal dari serial TV hingga layar lebar, tidak banyak artis Hollywood yang mampu mendominasi di bidang TV, Film dan Musik seperti Will Smith, torehan 5 nominasi Golden Globe (Concussion, The Pursuit of Happyness, Ali, The Fresh Prince of Bel-air 2 tahun berturut-turut di tahun 1993 dan 1994), 2 Academy Awards (Ali dan The Pursuit of Happyness), hingga memenangi 4 Grammy Awards cukup menjadi bukti kesuksesannya, hingga dirinya sempat mendapat julukan "The Most Powerful Actor in Hollywood" dan "The Most Bankable Actor" dari Forbes, dimana pada hingga tahun 2014 yang lalu, 17 dari 21 film layar lebarnya selalu mampu meraih minimal 100 juta dollar. Dalam dunia layar lebar, aktor yang dilahirkan pada tanggal 28 September 1968 ini juga mampu membuktikan kalau dirinya bisa berakting komedi (Hitch), drama (Concussion, Seven Pounds, The Pursuit of Happyness) hingga action (Suicide Squad, MIB Trilogy, Hancock, I Am Legend, Independence Day).

Lantas apa jadinya kalau seorang Will Smith dipadukan dengan artis-artis kelas Oscar lainnya seperti Edward Norton, Kate Winslet, Keira Knightley dan Helen Mirren dalam satu film? Collateral Beauty adalah jawabannya, dengan premis yang sangat menarik menceritakan seorang pria yang mengalami sebuah tragedi dan menjadi marah dan mempertanyakan alam semesta terutama kepada Love (Cinta), Time (Waktu) dan Death (Maut). Film yang terasa seperti Chicken soup for the soul the movie ini mampu membuat para penonton turut merefleksikan hidupnya masing-masing, dipenuhi dengan berbagai quotes yang luar biasa dan ditutup dengan sebuah ending manis yang kemungkinan besar akan menjadi bahan perdebatan di berbagai komunitas film.

Dengan track record seperti The Devil Wears Prada, Marley & Me hingga biografi Paul Potts dalam One Chance, David Frankel sang sutradara cukup piawai di dalam menciptakan sebuah keseimbangan dalam film-filmnya, dalam Collateral Beauty, bantuan performa akting yang cukup luar biasa dari ensemble cast impian ini cukup mempermudah kinerja David, walaupun tema yang ditampilkan cukup berat dan mampu membuat depresi, tetapi mampu dikemas dengan cukup santai dan bahkan beberapa saat terkesan seperti feel good movie, hingga beberapa saat kemudian kita dihempaskan kembali ke lantai dan tanpa disadari air mata sudah mengalir tanpa bisa ditahan.

Setelah beberapa tahun kita merayakan natal tanpa kehadiran film bernuansa natal di bioskop tanah air, Collateral Beauty hadir di momen yang tepat, walau tema yang diusung cukup berat, tetapi karena dikemas dengan santai, mampu membuat film ini menjadi salah satu film bertema natal terbaik yang membuat kita kembali merefleksikan hidup kita selama ini dan merasakan artinya sebuah keajaiban natal. (www.theInigo.com)



COLLATERAL BEAUTY TRAILER

No comments