King Arthur: Legend of the Sword movie review
King Arthur: Legend of the Sword
Selasa, 09 Mei 2017
Directed by : Guy Ritchie
Arthur - Charlie Hunnam, The Mage - Astrid Berges-Frisbey, Vortigern - Jude Law, Uther - Eric Bana, Bedivere - Djimon Hounsou, William - Aidan Gillen, Rubio - Freddie Fox, Percival - Craig McGinlay, George - Tom Wu, Wet Stick - Kingsley Ben-Adir, Back Lack - Neil Maskell, Maggie - Annabelle Wallis
Siapa yang tidak mengenal dengan legenda King Arthur, seorang raja legendaris dalam mitologi Great Britain yang tinggal di Camelot dan memiliki pedang yang diberi nama Excalibur. Banyak yang beranggapan kalau kisah King Arthur ini hanyalah sebuah kisah fiksi yang berkembang di kalangan rakyat banyak, tetapi tidak sedikit juga yang mempercayai kalau King Arthur ini memang benar ada dan hidup pada akhir abad ke-5 hingga awal abad ke-6, namun bumbu-bumbu tambahan yang melibatkan dunia sihir Merlin dan kisah legendaris pedang yang tertancap di batu dan hanya bisa diambil oleh Arthur membuat banyak orang yang meragukan kebenaran ceritanya.
Arthurian Legend sendiri merupakan salah satu literatur tertua di dunia yang sudah banyak sekali diadaptasi baik adaptasi bebas maupun yang tetap setia dengan literatur aslinya, beberapa adaptasi yang sudah pernah dibuat adalah dalam bentuk film layar lebar, TV Series, Animasi, Novel hingga Video Games, pihak Warner Bros sendiri sudah berkali-kali mencoba untuk mengadaptasi kisah legenda rakyat Great Britain ini dan ini adalah film keempat mereka setelah Camelot (1967), Excalibur (1981) dan The Magic Sword: Quest for Camelot (1998).
Baca Juga Movie Review Lainnya
Kali ini giliran Guy Ritchie yang berkesempatan untuk menjadi motor penggerak dan memulai proyek ambisius yang rencananya akan memiliki total 6 film, sang sutrada yang juga mantan suami dari Madonna ini dianggap sudah kembali ke jalan yang benar, mengejutkan dunia perfilman dengan Lock, Stock and Two Smocking Barrels (1998) dan Snatch (2000), Ritchie dianggap sebagai sutradara muda berbakat, namun sayang pernikahannya dengan Madonna yang hanya berlangsung selama 8 tahun (2000-2008) mempengaruhi sentuhannya dalam membuat film, titik terendah dalam karirnya sebagai sutradara adalah Swept Away yang diperani oleh Madonna, istrinya pada saat itu. Setelah bercerai, Ritchie seakan ingin membuktikan kalau dirinya belum habis, berturut-turut menghasilkan karya yang cukup fenomenal seperti RocknRolla (2008), Sherlock Holmes (2009), Sherlock Holmes: A Game of Shadows (2011) dan yang terakhir adalah The Man from U.N.C.L.E (2015) berhasil mengangkat nama Guy Ritchie kembali sebagai sutradara papan atas.
Setelah sukses mengadaptasi Sherlock Holmes dengan gaya khasnya, kali ini Guy Ritchie kembali diberikan sebuah tugas untuk menciptakan dunia baru dari karakter kebanggaan Great Britain lainnya, King Arthur, hal ini bukanlah sebuah tugas yang mudah, mengingat sudah cukup banyak adaptasi yang dibuat oleh Hollywood, tentu publik akan membandingkan karyanya ini dengan karya orang lain, tetapi Guy Ritchie bisa dibilang cukup berhasil menciptakan sebuah dunia baru dari kisah lama dengan sangat stylish, editing cepat, action yang cool dan visual effect yang memanjakan mata dari seorang raja legendaris ini.
Poin tertinggi patut diberikan kepada sang raja baru pembawa pedang Excalibur, Charlie Hunnam, walau sempat diragukan selama audisi karena kondisi fisik yang kurang menarik dan sempat mempertimbangkan untuk memberikan peran ini kepada Jai Courtney atau Henry Cavill, namun akhirnya insting dan kerja keras Hunnam terbayar lunas, dengan mengambil inspirasi dari petarung UFC Conor McGregor, Hunnam berhasil memberikan nyawa kepada sosok King Arthur yang tumbuh dan besar sebagai petarung jalanan dengan fisik yang bisa dibilang sempurna. Bahkan Guy Ritchie yang tadinya sempat khawatir dengan kondisi fisik Hunnam, kagum dengan hasil kerja keras Hunnam membentuk tubuhnya.
Pada akhirnya mungkin tidak semua penonton bisa cocok dengan kisah King Arthur yang terbaru ini, karena Guy Ritchie memang memiliki gayanya sendiri yang mungkin tidak semua orang bisa cocok, dengan selera humor yang sangat British dan tidak semua orang paham, serta penggunaan slow motion yang terkadang over the top, tetapi biar bagaimanapun juga, sepertinya ini adalah adaptasi King Arthur yang paling stylish dan cool. Jangan lewatkan juga film kedua dari David Beckham setelah sempat juga menjadi cameo di The Man From U.N.C.L.E (www.theInigo.com)
Selasa, 09 Mei 2017
Directed by : Guy Ritchie
Arthur - Charlie Hunnam, The Mage - Astrid Berges-Frisbey, Vortigern - Jude Law, Uther - Eric Bana, Bedivere - Djimon Hounsou, William - Aidan Gillen, Rubio - Freddie Fox, Percival - Craig McGinlay, George - Tom Wu, Wet Stick - Kingsley Ben-Adir, Back Lack - Neil Maskell, Maggie - Annabelle Wallis
Siapa yang tidak mengenal dengan legenda King Arthur, seorang raja legendaris dalam mitologi Great Britain yang tinggal di Camelot dan memiliki pedang yang diberi nama Excalibur. Banyak yang beranggapan kalau kisah King Arthur ini hanyalah sebuah kisah fiksi yang berkembang di kalangan rakyat banyak, tetapi tidak sedikit juga yang mempercayai kalau King Arthur ini memang benar ada dan hidup pada akhir abad ke-5 hingga awal abad ke-6, namun bumbu-bumbu tambahan yang melibatkan dunia sihir Merlin dan kisah legendaris pedang yang tertancap di batu dan hanya bisa diambil oleh Arthur membuat banyak orang yang meragukan kebenaran ceritanya.
Arthurian Legend sendiri merupakan salah satu literatur tertua di dunia yang sudah banyak sekali diadaptasi baik adaptasi bebas maupun yang tetap setia dengan literatur aslinya, beberapa adaptasi yang sudah pernah dibuat adalah dalam bentuk film layar lebar, TV Series, Animasi, Novel hingga Video Games, pihak Warner Bros sendiri sudah berkali-kali mencoba untuk mengadaptasi kisah legenda rakyat Great Britain ini dan ini adalah film keempat mereka setelah Camelot (1967), Excalibur (1981) dan The Magic Sword: Quest for Camelot (1998).
Baca Juga Movie Review Lainnya
Kali ini giliran Guy Ritchie yang berkesempatan untuk menjadi motor penggerak dan memulai proyek ambisius yang rencananya akan memiliki total 6 film, sang sutrada yang juga mantan suami dari Madonna ini dianggap sudah kembali ke jalan yang benar, mengejutkan dunia perfilman dengan Lock, Stock and Two Smocking Barrels (1998) dan Snatch (2000), Ritchie dianggap sebagai sutradara muda berbakat, namun sayang pernikahannya dengan Madonna yang hanya berlangsung selama 8 tahun (2000-2008) mempengaruhi sentuhannya dalam membuat film, titik terendah dalam karirnya sebagai sutradara adalah Swept Away yang diperani oleh Madonna, istrinya pada saat itu. Setelah bercerai, Ritchie seakan ingin membuktikan kalau dirinya belum habis, berturut-turut menghasilkan karya yang cukup fenomenal seperti RocknRolla (2008), Sherlock Holmes (2009), Sherlock Holmes: A Game of Shadows (2011) dan yang terakhir adalah The Man from U.N.C.L.E (2015) berhasil mengangkat nama Guy Ritchie kembali sebagai sutradara papan atas.
Setelah sukses mengadaptasi Sherlock Holmes dengan gaya khasnya, kali ini Guy Ritchie kembali diberikan sebuah tugas untuk menciptakan dunia baru dari karakter kebanggaan Great Britain lainnya, King Arthur, hal ini bukanlah sebuah tugas yang mudah, mengingat sudah cukup banyak adaptasi yang dibuat oleh Hollywood, tentu publik akan membandingkan karyanya ini dengan karya orang lain, tetapi Guy Ritchie bisa dibilang cukup berhasil menciptakan sebuah dunia baru dari kisah lama dengan sangat stylish, editing cepat, action yang cool dan visual effect yang memanjakan mata dari seorang raja legendaris ini.
Poin tertinggi patut diberikan kepada sang raja baru pembawa pedang Excalibur, Charlie Hunnam, walau sempat diragukan selama audisi karena kondisi fisik yang kurang menarik dan sempat mempertimbangkan untuk memberikan peran ini kepada Jai Courtney atau Henry Cavill, namun akhirnya insting dan kerja keras Hunnam terbayar lunas, dengan mengambil inspirasi dari petarung UFC Conor McGregor, Hunnam berhasil memberikan nyawa kepada sosok King Arthur yang tumbuh dan besar sebagai petarung jalanan dengan fisik yang bisa dibilang sempurna. Bahkan Guy Ritchie yang tadinya sempat khawatir dengan kondisi fisik Hunnam, kagum dengan hasil kerja keras Hunnam membentuk tubuhnya.
Pada akhirnya mungkin tidak semua penonton bisa cocok dengan kisah King Arthur yang terbaru ini, karena Guy Ritchie memang memiliki gayanya sendiri yang mungkin tidak semua orang bisa cocok, dengan selera humor yang sangat British dan tidak semua orang paham, serta penggunaan slow motion yang terkadang over the top, tetapi biar bagaimanapun juga, sepertinya ini adalah adaptasi King Arthur yang paling stylish dan cool. Jangan lewatkan juga film kedua dari David Beckham setelah sempat juga menjadi cameo di The Man From U.N.C.L.E (www.theInigo.com)
David Beckham dalam King Arthur: Legend of the Sword |
Post a Comment