Istilah dunia perfilman Hollywood yang wajib kita ketahui



Ketika kita tak sengaja mendengarkan para pencinta film sedang berbincang-bincang, mungkin ada beberapa istilah yang kita kurang pahami, sekarang ini ada cukup banyak istilah dalam dunia perfilman Hollywood yang sudah semakin mendunia dan mungkin sudah saatnya bagi kita untuk sedikit banyak belajar dan memahami arti dan makna dari istilah-istilah tersebut, berikut adalah beberapa istilah dalam dunia perfilman Hollywood yang wajib kita ketahui :


BLOCKBUSTER
Istilah blockbuster pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975, sejak Jaws karya Steven Spielberg dirilis, blockbuster sendiri memiliki arti sebuah film yang memiliki biaya produksi dan marketing yang sangat besar dengan menargetkan range penonton yang sangat luas dan dibantu juga dengan penjualan merchandise untuk menghasilkan pendapatan yang sangat besar, biasanya film-film blockbuster hadir sekitar bulan Mei - Agustus untuk mengisi libur sekolah anak-anak di Amerika Serikat, terkadang disebut juga dengan istilah Summer Blockbuster.


B-MOVIES
 Kebalikan dari Blockbuster Movies, B-Movies memang dari awal sudah direncakan sebagai sebuah film biasa-biasa saja dengan budget seadanya dan target penjualan juga tidak muluk-muluk terlalu tinggi, yang penting dapat untung sedikit dan tidak sampai merugi, pernah mencapai era kejayaan di tahun 1930an hingga 1970an dan mulai menurun sejak era 1980an atau sejak rilisnya Jaws di tahun 1975 yang mulai merubah pola pikir para sineas dan studio Hollywood.


BOX OFFICE
Salah satu penentuan sukses atau tidaknya sebuah film tentu saja dilihat dari hasil penjualan tiketnya yang akhirnya dikonversi menjadi nilai US$, saat ini ada beberapa website yang mengkhususkan diri untuk memonitor pencapaian penjualan tiket sebuah film. sampai saat ini sepuluh besar box office sepanjang masa adalah :
1. Avatar
2. Titanic
3. Star Wars: The Force Awakens
4. Jurassic World
5. Marvel's The Avengers
6. Furious 7
7. Avengers: Age of Ultron
8. Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2
9. Frozen
10. Beauty and the Beast (2017)


FLOP
Mimpi buruk setiap studio film, terutama apabila budget yang dikeluarkan sudah sangat besar, tetapi hasilnya tidak sebanding bahkan tidak menutup modal produksi film yang bersangkutan, banyak hal yang menyebabkan sebuah film bisa mengalami flop, seperti review yang sangat buruk dari para penonton, issue yang diangkat, cerita yang menyimpang dari originalnya dan lain sebagainya, beberapa contoh film yang flop seperti The 13th Warrior, Battlefield Earth, Ben-Hur, Ghost in the Shell dan Ghostbusters


SLEEPER HIT
Apabila flop adalah mimpi buruk setiap studio Hollywood, maka sleeper hit ada impian setiap studio menengah ke bawah, bagaimana tidak, siapa yang tidak mau mendapat untung sampai 100-200 kali lipat, dengan modal terkadang di bawah 1 juta dollar, tetapi bisa meraup hasil box office hingga 100-200 juta dollar, beberapa contoh film yang meraih gelar sleeper hit terbaik antara lain Get Out, The Blair Witch Project, Lights Out dan Don't Breathe


PREQUEL
Bagaimana caranya ketika sebuah film yang direncakanan untuk dibuat sebagai sebuah film lepas, tetapi hasil pencapaian box officenya sangat sukses sehingga menggiurkan untuk dibuat film lanjutannya, tetapi apa daya karakter-karakter penting dalam film tersebut sudah terlanjur dimatikan, maka munculah prekuel yang menceritakan asal-usul atau kejadian sebelum film pertamanya, beberapa film yang menggunakan pola seperti ini antara lain : Young Guns, Indiana Jones, Aliens, tetapi contoh prekuel paling dikenal mungkin adalah Star Wars saga dan trilogi Hobbit.


SEQUEL
Apabila prequel menceritakan kejadian sebelum film pertamanya dirilis, maka sequel adalah kebalikannya, sequel menceritakan kejadian setelah film pertamanya, pola ini yang paling banyak dipakai oleh dunia perfilman sekarang, dengan budget produksi yang cukup besar, maka investasi paling aman tentu saja memproduksi sequel sebuah film dibanding membuat film baru lagi yang belum tentu laku.
Klik disini untuk melihat beberapa contoh film sekuel


REMAKE
Cara paling mudah dan aman untuk memproduksi film adalah dengan cara remake, daripada memproduksi sebuah film baru yang belum tentu menguntungkan, lebih baik membuat ulang sebuah film yang sudah pernah meraih kesuksesan sebelumnya tanpa merubah struktur cerita sedikitpun, ada kalanya sebuah remake dilakukan oleh sutradara yang sama dengan menggunakan bahasa yang sama maupun bahasa yang berbeda, karena ada kecenderungan penonton Amerika tidak suka membaca teks, maka seringkali film berbahasa asing yang memiliki kualitas cukup baik dibuat ulang dalam versi bahasa Inggris, beberapa contoh remake antara lain:
1. Ocean's Eleven
2. The Mummy
3. Point of no Return (French - Nikita)
4. Vanilla Sky (Spain - Abre Los Ojos)
5. The Magnificent Seven (Japan - Seven Samurai)
6. A Fistful of Dollars (Yojimbo)
7. The Departed (Hong Kong China - Infernal Affairs)
8. Secret in Their Eyes (Argentina - El Secreto de sus ojos)
9. Let Me In (Swedia - Let The Right One In)
10. Charlie and the Chocolate Factory
11. Alice in Wonderland
etc


REBOOT
Berbeda tipis dengan remake, apabila remake membuat kembali tanpa mengubah struktur cerita sedikitpun, maka kalau reboot adalah membuat ulang sebuah film dengan struktur cerita origin yang berubah dan terkadang melalui sudut pandang yang berbeda pula, biasanya reboot dipergunakan untuk franchise sebuah film yang sebenarnya memiliki potensi besar namun mengalami kegagalan, sekarang ini reboot sangat umum dibuat oleh Hollywood terutama untuk film-film superhero yang memang memiliki potensi sangat besar, namun terkadang dibuat dengan cara yang salah, beberapa contoh reboot antara lain :
1. The Amazing Spider-man
2. Spider-man Homecoming
3. Fantastic Four
4. Ghostbusters
5. Tomb Raider
6. The Mummy
7. Power Rangers
8. Kong
9. Man of Steel
10. Batman Begins
etc


SIDEKICK
Setiap jagoan membutuhkan pendamping di sisinya, namun tak jarang sosok sidekick tersebut malah lebih menarik dibandingkan sang tokoh utama, mereka memainkan sebuah peranan penting di dalam film tersebut, entah sebagai teman baik, asisten atau mungkin hanya sekedar tempelan untuk menambah nilai komedi, kehadiran mereka sebagai pendamping dari tokoh utama memberikan nilai tambah untuk keseluruhan film. ada beberapa karakter sidekick yang lebih dicintai oleh para penonton, seperti misalnya :
1. Robin (Batman)
2. Dr. John Watson (Sherlock Holmes)
3. Ron dan Hermione (Harry Potter)
4. Samwise Gamgee (The Lord of the Rings)
5. Trinity (The Matrix)
6. Dory (Finding Nemo)
7. Short Round (Indiana Jones)
etc


SPIN-OFF
Sebuah film terkadang memiliki sosok karakter pendamping atau bahkan hanya figuran yang sangat disukai penonton dan bahkan mampu menjadi scene stealer yang selalu dinantikan kehadirannya, terkadang demi menjawab permintaan penonton atau memang dianggap sebagai ladang uang yang baru, tidak jarang karakter tersebut dibuatkan film solo nya sendiri untuk menceritakan lebih dalam mengenai karakter tersebut, beberapa contoh spin-off yang terkenal antara lain :
1. The Scorpion King (The Mummy Returns 2001)
2. Puss in Boots (Shrek)
3. Penguin of Madagascar (Madagascar)
4. Minions (Despicable Me)
5. Elektra (Daredevil)
6. U.S Marshall (The Fuigitive)
7. Planes (Cars)
8. Finding Dory (Finding Nemo)
etc


SCENE STEALER
Sosok karakter di dalam sebuah film yang mencuri perhatian penonton, bisa melalui karisma, humor, kekuatan akting atau bahkan terkadang hanya dari penampilannya saja, biasanya yang mampu melakukan ini sosok sidekick, teman baik, lawan utama atau bisa siapapun juga, beberapa contoh karakter yang sukses menjadi scene stealer antara lain :
1. Cogman (Transformers: The Last Knight)
2. Quick Silver (Xmen - Days of Future Past)
3. Hit Girl (Kick Ass)
4. Minions (Despicable Me)
etc


TRAILER / PREVIEW
Persaingan di dunia perfilman Hollywood semakin lama semakin sadis dan sulit, salah satu upaya yang mereka lakukan untuk mencuri perhatian terutama untuk film-film blockbuster adalah melalui trailer, sebuah trailer memiliki durasi sekitar 2-3 menit dan memuat plot inti cerita, termasuk pemeran, sutradara, produser dan waktu tayang dari film tersebut, lantas bagaimana caranya agar iklan film mereka bisa sampai tepat sasaran, biasanya mereka menggunakan momen-momen tertentu, saat ini ada tiga momen penting tempat mereka biasanya merilis trailer terbarunya, San Diego Comic Con, MTV Movie Awards dan NFL Superbowl. Namun sekarang ini dengan semakin banyaknya trailer yang dirilis dan kendala utama pembuat trailer diserahkan kepada pihak ketiga, membuat trailer banyak sekali mengandung spoiler yang mengurangi kenikmatan menonton film itu sendiri


TEASER
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, dengan persaingan yang sudah semakin ketat, kini pihak studio Hollywood mulai membuat materi iklan yang lebih singkat daripada trailer, apabila trailer memiliki durasi sekitar 2-3 menit, maka teaser durasinya tidak lebih dari 1 menit, teaser hanya berisikan cuplikan singkat adegan-adegan menarik dalam film tersebut, harapannya adalah teaser mampu meningkatkan rasa penasaran dan akhirnya menjadi viral.


POST CREDIT SCENE
Pertama kali muncul dalam film Ferris Bueller Day's Off di tahun 1986, namun mulai menarik perhatian dan menjadi bahan perbincangan sejak Marvel Cinematic Universe menggunakan platform ini untuk menarik perhatian para penontonnya, dimulai dari kemunculan Nick Fury dalam film Iron Man (2008), MCU terus menerus menggoda para penontonnya untuk tidak meninggalkan bangku sebelum film benar-benar habis, terakhir mereka membuat gebrakan kembali melalui Guardians of the Galaxy vol 2 dengan 5 buah credit scene.


TWIST
Twist adalah sebuah kejutan di dalam film, bisa diletakan di pertengahan maupun di ending sebuah film, efek dari twist ini sungguh luar biasa, bahkan terkadang menyelamatkan keseluruhan film, ada kalanya sebuah film yang kualitasnya sangat buruk terselamatkan oleh sebuah twist di ending yang membuat para penontonnya terbengong-bengong dan sulit untuk meninggalkan bangku bioskop karena masih merasa kaget dan tidak terima dengan twist yang disajikan. theInigo.com tidak bisa memberikan contoh film-film yang memiliki sebuah twist di dalamnya, karena tentu saja hal itu akan menjadi spoiler dan mengurangi kenikmatan menonton.


SPOILER
Hal yang paling dibenci oleh para pencinta film, yang terkadang ada beberapa orang merasa tidak bersalah untuk menceritakan bagaimana film tersebut berakhir atau sekedar kejutan-kejutan apa yang ada di film tersebut, padahal salah satu kunci menikmati sebuah film adalah ketika kita dikejutkan dengan ending film tersebut, bahkan ada kalanya ketika kita mengetahui sebuah film memiliki twist ending saja sudah menjadi sebuah spoiler, karena dengan begitu kita sudah mengantisipasi dan menantikan twist apa yang akan muncul di film tersebut, jadi ada baiknya untuk menutup mulut rapat-rapat apabila kita belum paham mengenai mana yang spoiler dan mana yang tidak dan biarkan teman-teman kita untuk menikmati keajaiban sinema.


BLOOPERS
Bloopers adalah kumpulan potongan video pendek yang dibuang di ruang editing, biasanya karena kesalahan-kesalahan yang terjadi di dalam proses produksi film, Bloopers biasanya dimasukan ke dalam salah satu menu tambahan di rilisan home video nya, tetapi dengan era internet sekarang ini, kita bisa melihatnya melalui Youtube, tetapi ada juga beberapa film yang menampilkan bloopers filmnya untuk pengisi closing credits, bagi para penonton Indonesia mungkin sudah sangat paham dengan film-film Jacky Chan yang selalu menampilkan bloopers, beberapa film animasi Hollywood juga mencoba untuk membuat bloopers tipuan seperti yang bisa kita saksikan di film A Bug's Life, Toy Story 2 dan Monsters Inc.


GOOFS
Apabila bloopers adalah kesalahan dalam proses produksi yang dibuang di ruang editing, Goofs adalah kesalahan-kesalahan dari pihak studio tetapi masuk ke dalam hasil akhir sebuah film, meskipun tidak semua orang bisa menyadari dimana letak kesalahannya tersebut, tetapi bagi beberapa penonton yang sangat awas mungkin akan menyadarinya dan menganggu kenikmatannya menonton, beberapa jenis goofs yang sangat umum kita temui antara lain :
1. Ada kebocoran di dalam frame, misalkan ada anggota crew yang masuk ke dalam layar, atau kamera yang terlihat dari pantulan cermin, microphone yang terlihat dan lain sebagainya.
2. Kronologis jalinan cerita yang tidak tersambung dengan baik, seperti misalnya rokok yang semakin panjang, gelas atau kaca yang sudah pecah bisa kembali dalam kondisi baik
3. Timeline yang salah, misalkan ada penampakan HDTV dalam film berseting tahun 1970


REVIEW
Review sebuah film bisa dibilang adalah salah satu faktor penentu di dalam menentukan kesuksesan film tersebut untuk meraih pundi-pundi dollar, di dalam era penuh keterbukaan informasi seperti sekarang ini, siapapun bisa menjadi movie reviewer, mereka dibutuhkan oleh para penonton awam untuk menentukan apakah film tersebut layak disaksikan atau tidak, apabila banyak review yang menyatakan kalau film tersebut tidak bagus atau kurang menarik, maka bisa dipastikan penjualan tiketnya akan menurun drastis, tetapi banyak juga film yang penjualan tiket di awalnya sangat sedikit, tetapi karena review dari beberapa orang menyatakan film tersebut bagus dan menghibur, maka bukan tidak mungkin akan mendongkrak nilai penjualan tiket secara keseluruhan.


SCREENING
Sebelum sebuah film ditayangkan untuk umum, biasanya pihak studio akan mengundang beberapa grup terlebih dahulu untuk membantu mengiklankan film tersebut, meskipun pada kenyataannya tidak jarang screening ini menjadi bumerang bagi pencapaian film tersebut, biasanya pihak studio mengadakan beberapa screening kepada beberapa pihak seperti :
1. Test Screening
Test Screening biasanya dilakukan sebelum filmnya selesai, hanya sekumpulan orang diundang secara random untuk menilai apakah film tersebut perlu diperbaiki atau bahkan dilakukan proses shoting tambahan dan lain sebagainya.
2. Critic / Media Screening
Untuk mencegah adanya review buruk sebelum film tersebut tayang, biasanya pihak studio mengundang beberapa media maupun kritikus pilihan yang diundang untuk menyaksikan film tersebut lebih dahulu sebelum dirilis, diharapkan tentunya review dari mereka akan meningkatkan penjualan tiket film tersebut.
3. Private Screening
Biasanya dilakukan untuk pada investor, perwakilan marketing and distribution, maupun VIP tokoh publik.


UNIVERSE
Sekarang ini Hollywood sedang menemukan ladang uang yang baru, apalagi kalau bukan Universe, melihat kesuksesan dari Marvel Cinematic Universe, membuat studio lainnya berlomba untuk ikut menciptakan sebuah dunia sendiri yang saling bersinggungan antar beberapa film, setelah Marvel yang biasa dikenal dengan sebutan MCU, hadir pula DC Extended Universe (DCEU) yang menyatukan seluruh superhero DC dalam sebuah jalinan kisah yang saling bersinggungan, setelah itu hadir juga MonsterVerse dan yang terbaru Dark Universe yang dimulai dengan The Mummy.


CROSS-OVER
Cross-over adalah ketika ada dua atau lebih karakter yang sudah memiliki filmnya sendiri bergabung ke dalam sebuah film, biasanya cross-over ini hanya terjadi dalam satu atau dua buah film saja, berbeda dengan universe yang memang karakter-karakter tersebut sudah berada di dunia yang sama dan dirancang untuk jangka panjang, cross-over sendiri biasanya lebih banyak terjadi di dunia TV Series, walaupun ada juga beberapa terjadi di dunia layar lebar, seperti Alien vs Predator, Freddy vs Jason, Boa vs Phyton, Lake Placid vs Anaconda

(www.theInigo.com)


No comments