Movie review : Finding Dory (Juni 2016)




Finding Dory (2016)
"Hi, I'm Dory. I suffer from short-term remembery loss"

Directed by : Andrew Stanton
Dory : Ellen DeGeneres
Marlin : Albert Brooks
Nemo : Hayden Rolence
Hank : Ed O'Neill


Setelah menunggu selama 13 tahun, akhirnya penantian itu berakhir sudah, setelah dibujuk, diperjuangkan dan ditease terus menerus oleh Ellen Degeneres, akhirnya Disney Pixar menyerah juga dan menyatakan akan melanjutkan Finding Nemo, karena yang paling ngotot meminta agar Finding Nemo dilanjutkan adalah Ellen Degeneres, maka Disney Pixar memberi kehormatan kepada Ellen untuk mengumumkan proyek Finding Dory ini di acara talk shownya "The Ellen Degeneres show". 
13 tahun bukanlah waktu yang sedikit, Disney Pixar sebenarnya sedikit berjudi untuk melanjutkan sebuah film yang sangat hit dan memorable pada masanya itu, karena kalau kita perhitungkan, apabila anak-anak yang menyukai nemo pada waktu itu baru berusia 10 tahun, maka sekarang mereka sudah menginjak usia 23 tahun, jadi pihak Disney Pixar harus meramu skenario terbaik yang bisa menjangkau aroma nostalgia dari penonton era Nemo hingga penonton-penonton baru di masa ini.




Dan untuk hal yang ini, Disney Pixar layak diacungkan jempol, karena mereka sukses meramu sebuah cerita yang bisa menjangkau kedua hal tersebut, untuk penonton era lama, kita disuguhi aroma nostalgia yang membuat kita kembali lagi ke masa kecil kita, sedangkan untuk penonton masa sekarang, mereka tidak kesulitan untuk mengikuti cerita walau belum pernah menonton Finding Nemo sebelumnya. Finding Dory juga dengan cermat mengambil cerita prekuel & sekuel, dengan menitikberatkan cerita di masa kecil Dory dan hubungannya dengan keluarganya, sulit rasanya untuk tidak menaruh simpati pada Dory, kita diberikan berbagai jawaban akan beberapa pertanyaan yang belum terjawab selama ini, seperti bagaimana caranya Dory bisa bahasa ikan paus, kenapa Dory bisa terpisah dari kawanannya dan lain sebagainya.


Andrew Stanton selaku sutradara juga tidak terlalu mengikuti pakem yang menyatakan film sekuel harus lebih besar dan lebih mewah (the bigger, the better syndrome), kalau biasanya film sekuel banyak pengulangan dari film pertamanya, Finding Dory tidak terlalu terjebak di dalam hal itu, kalau di Finding Nemo bercerita tentang perjuangan Marlin dan Dory dalam mengarungi samudra untuk mencari Nemo, di Finding Dory perjalanan mengarungi samudra paling hanya sekitar beberapa menit saja, selebihnya mereka memfokuskan diri untuk mengambil seting di Marine Biology Institute. Seting yang tadinya mengarungi samudra dipersempit dengan hanya mengambil area Marine Biology Institute saja.


Kemunculan tokoh-tokoh baru seperti Hank, Bailey dan Destiny juga memberikan kesegaran, terutama tokoh Bailey yang menjadi scene stealer di dalam setiap kemunculannya selalu bisa mengundang tawa, walau tidak ada sosok villain dan segalanya terkesan seperti kebetulan dan mudah, tetapi klimaks film tetap bisa dihadirkan dengan ketegangan yang ada. Biar bagaimanapun Finding Dory sudah menjadi suatu jaminan box-office, walaupun banyak yang cukup kecewa karena tidak mampu memberikan kesan magic dibanding Finding Nemo, tapi hasil box-office sekali lagi tidak bisa berbohong, bagaimana tidak, suatu kombinasi yang cukup maut menggabungkan fans Disney Pixar dengan Ellen DeGeneres yang sudah memiliki fans militan dan sangat aktif di dunia social media. (www.theInigo.com)


No comments