Movie review : Ninja Assassin



Review film jadul, waktu belum ada blog, nulisnya pake notes FaceBook

NINJA ASSASIN

Salah satu film unggulan di akhir tahun (mungkin karena ga terlalu banyak pesaingnya, apalagi pengambilan tanggal rilisnya cukup baik), dari posternya saja sudah sangat keliatan film ini murni menjual darah & action, buat g film ini tidak begitu menjual rain, karena di posternya pun tidak dicantumkan nama dia, sepertinya wachowski brothers (the matrix trilogy, v for vendetta & speed racer) kurang begitu percaya diri lagi sampai nama mereka pun tidak berani dicantumkan, biasanya paling tidak kan dicantumkan di poster untuk mendongkrak nilai jual filmnya.

Secara cerita sebenernya cukup menarik, penasaran juga bagaimana caranya ninja perang melawan senjata2 berat seperti bazoka, tp sayangnya ceritanya menurut g cukup dangkal dan banyak bolong dimana2, cuma karakter raizo aja yg bener2 dibongkar dr masa kecilnya.

Satu hal yang pasti, selama nonton g cuma membayangkan bagaimana jadinya kalau film ini digarap ama quentin tarantino atau eli roth yg bisa membuat film penuh darah menjadi berkelas, film ini bukannya ga berkelas tapi ada beberapa penggunaan darahnya terlalu over dan tidak pada tempatnya atau kalau mau sekalian over, mending langsung digarap ama ahlinya film berdarah ala jepang, seperti film machine girl atau vampire girl vs frankenstein girl, bener2 B movie yg bisa jadi cult movie.

Yang disayangkan juga adalah penggunaan bahasanya, seperti yg tadi g bilang, coba kalau digarap oleh quentin, pasti dia akan pakai bahasa aslinya yaitu jepang (seperti yg dipakai di inglorious basterds), hhhmmm bayangin suaranya sho kosugi aja dah merinding... Pake bahasa inggris aja dah keren begitu apalagi kalo pake bahasa jepang...

Menurut g jg sebaiknya mereka kerjasama dengan parkour, terutama untuk pergerakan ninja2 yang memanjat gedung atau kejar2an dengan raizo, pasti akan jauh lebih keren kalau pakai gerakan real seperti parkour daripada pakai efek2 ga jelas gitu, emang mungkin untuk menunjukan ilmu saktinya si ninja, tp kurang keren kalau menurut g...

Next g punya ide untuk buat sekuelnya film ini, tokoh utamanya adalah RINZO, adik seperguruan RAIZO, keahliannya adalah mencuci baju2 ninja yg penuh darah, mottonya adalah MEMBERZIHKAN PALING BERZIH...

Oh ya one more thing... For me, rain bener2 ga cocok jadi ninja, mukanya terlalu baik dan kurang menunjukan masa lalu yg sangat kelam, masih lebih sadis dan kelam muka raizo di masa kecil.

Overall cukup menghibur tapi ga terlalu diingat... (www.theInigo.com)

No comments