3 Srikandi, medali olimpiade pertama Indonesia dengan template klasik

3 Srikandi 
- 04 Agustus 2016 -

"Musuh seorang pemanah adalah dirinya sendiri" -Donald-

Directed by : Iman Brotoseno
Produced by : Raam Punjadi
Written by : Swastika Nohara & Iman Brotoseno
Donald Pandiangan - Reza Rahadian, Nurfitriyana Saiman - Bunga Citra Lestari, Lilies Handayani - Chelsea Islan, Kusuma Wardhani - Tara Basro


Dian Sastrowardoyo, Chelsea Islan & Tara Basro, bayangkan ketiganya berada dalam 1 film yang berjudul 3 srikandi, ketika proyek ini diluncurkan para penggemar film Indonesia sudah melonjak kegirangan karena akhirnya kita akan mempunya film biografi olahraga yang akan digarap secara serius dan dibintangi oleh bintang-bintang yang mungkin bisa dibilang adalah srikandi-srikandi perfilman Indonesia pada saat ini. Namun apa mau dikata, dikarenakan ada sedikit kendala yang menyebabkan jadwal shooting mengalami perubahan dan ternyata bentrok dengan jadwal shooting film Dian yang lain sehingga Dian terpaksa harus mundur dari proyek ini, tetapi penggantinya segera diumumkan dan ketika mendengar nama Bunga Citra Lestari yang akan menggantikannya, optimisme akan proyek ini tetap terjaga. Karena kita sudah mengetahui bagaimana kualitas akting dari BCL dan bagaimana chemistry antara BCL dengan Reza Rahadian yang sudah terjalin (Ini adalah film ketiga yang mempertemukan keduanya setelah Habibie & Ainun, dan My Stupid Boss)

Film 3 Srikandi ini sepertinya mengambil pola yang sangat klasik dari film bertema olah raga, menurut situs cheezburger.com pola tersebut adalah seperti ini :

Dengan menggunakan template klasik seperti itu, film ini berjalan cukup lambat di awal, mulai dari perkenalan satu persatu anggota dari 3 Srikandi dan pelatih Donald, sampai akhirnya mereka bertemu di Jakarta untuk mulai berlatih, pada saat inilah film baru mulai terasa dinamis, karena keempat tokoh utama mempunyai karakter yang benar-benar berbeda satu sama lain, tidak tahu apakah karakter ini memang aslinya berbeda-beda seperti itu atau hanya untuk keperluan film saja, tapi yang pasti keempat pemerannya cukup sukses memberikan nyawa pada karakternya masing-masing, mulai dari Tara Basro yang harus memerankan Kusuma Wardhani yang berasal dari Ujung Pandang, BCL yang berperan sebagai Nurfitriyana Saiman asal Jakarta yang lebih modis dan uptodate, Reza Rahadian memerankan Donald Pandiangan yang berasal dari Sidikalang, Sumatera Utara dan terakhir Chelsea Islan yang berperan sebagai Lilies Handayani yang berasal dari Surabaya lengkap dengan logat Jawa yang sangat medok.
Kusuma Wardhani, Tara Basro, Lilies Handayani,
Reza Rahadian, Chelsea Islan, Nurfitriyana Saiman & BCL

Sangat menyenangkan melihat chemistry di antara 4 orang ini, sang pelatih Donald yang sangat keras dan disiplin, Yana sebagai sosok paling senior yang berusaha melindungi adik-adiknya, Lilies yang sangat ceria dan apa adanya, hingga Suma yang pendiam dan seperti menyimpan beban berat di dalam hidupnya. Walaupun mereka semua memberikan performa akting yang bagus, tetapi maaf untuk Reza, BCL dan Tara, tapi Chelsea Islan outshine kalian semua, karakternya yang ceria menjadi sangat hidup dan menjadi penyeimbang yang sempurna dari karakter Donald yang sangat keras dan disiplin, tanpa kehadiran Chelsea mungkin film ini tidak akan menjadi feel good movie yang enak untuk disimak dari awal hingga akhir, karena bagaimanapun juga ini adalah film yang berdasarkan kisah nyata, mungkin masih banyak dari kita yang masih mengingat persis bagaimana kejadiannya pada waktu itu, jadi hasil akhir pertandingan olimpiade tersebut tidak terlalu kuat untuk mengangkat film ini secara keseluruhan, karena dengan keterbukaan teknologi saat ini, kita bisa mengetahui dengan mudah sejarah bagaimana 3 srikandi ini meraih medali olimpiade pertama untuk Indonesia.

Salah satu elemen terpenting yang harus ada di dalam film olahraga adalah motivational speech yang diberikan oleh pelatihnya dan untuk hal yang satu ini memang diperlukan seorang aktor watak berkelas yang harus bisa menunjukan emosi sekaligus wibawa, yang membuat penonton merinding dan merasakan darah mengalir deras dan membuat kita ingin bangkit berdiri dan menjadi atlet, untuk yang satu ini Reza Rahadian sudah tidak diragukan lagi, Reza Rahadian kembali memberikan performa akting yang luar biasa, walaupun masih ada beberapa kalimat yang terasa seperti karakter Rudy Habibie, karena mungkin temanya sedikit mirip yaitu untuk Bangsa dan Negara, tapi itu tidak terlalu menganggu, dan masih bisa ditolerir.

Salah satu yang menjadi kekurangan dalam film ini adalah, betapa sedikitnya informasi yang diberikan mengenai olahraga panahan ini, penonton dibiarkan kebingungan dengan sistem pertandingan, bagaimana cara menghitung poin, bagaimana cara menentukan juaranya dan lain sebagainya yang berhubungan dengan panahan, bahkan berapa nilai akhir yang diraih oleh 3 besar pada saat itu pun tidak ada, mungkin ada baiknya apabila diberikan sedikit trivia mengenai bagaimana cara memanah yang baik dan benar, alat-alat apa saja yang diperlukan untuk bisa menjadi pemanah profesional, nomor apa saja yang dipertandingkan di Olimpiade, ada berapa gaya dalam memanah dan lain sebagainya.

3 Srikandi patut diapresiasi karena keberanian dan tujuannya, walaupun tidak ada jaminan bahwa film ini akan laku, karena film bertema olahraga jarang yang bisa berbicara banyak di box office, ditambah lagi cabang olahraga yang dipilih adalah panahan yang peminatnya tentu tidak sebesar sepak bola ataupun bulu tangkis, padahal olahraga inilah yang berjasa memberikan medali pertama untuk kontingen Indonesia di Olimpiade, tapi dengan jadwal rilis film yang bisa dikatakan sangat tepat, yaitu menjelang Olimpiade Rio 2016 yang akan diadakan pada tanggal 5-21 Agustus 2016, bahkan Nurfitriyana Saiman akan ikut serta di dalam rombongan tim sebagai pelatih, diharapkan kehadiran film ini bisa menjadi pelecut semangat untuk memberikan yang terbaik dan bisa mempersembahkan medali lagi dari cabang panahan. (www.theInigo.com)

Chelsea Islan, Tara Basro & BCL



No comments