Kong Ha Hong Lion Dance Troupe History

Yayasan sosial Kong Ha Hong adalah sebuah yayasan sosial yang beranggotakan siapapun yang bermarga Huang (Kuning) Kong Hu. Huang itu sendiri memiliki arti secara harafiah adalah kuning, yang mungkin sudah dikenal orang lewat Huang Ho (Sungai Kuning) atau di dunia perfilman dikenalkan melalui film-film Jet Li, yaitu Kungfu Master dengan karakter utama Huang Fei Hung. Huang Fei Hung adalah seorang guru besar yang sampai sekarang masih dikenang dan dihormati oleh marga huang di seluruh dunia. Hasil karya dan dampaknya masih dapat dirasakan hingga masa sekarang ini, terutama setelah dibuatkan film kungfu master tadi. Sedangkan Kong Hu adalah nama sebuah daerah di Tiongkok, hampir sama seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali daerah seperti Jawa maupun Sunda, maka Tiongkok pun memiliki daerah-daerah, seperti Tio Chiu, Khe maupun Kong Hu sendiri.

Pada awal berdirinya Yayasan Sosial Kong Ha Hong hanyalah sebuah yayasan sosial yang bergerak di bidang kemanusiaan dan kematian, mereka mengurus anggota-anggota mereka yang sudah meninggal dunia, mulai dari peti mati, tanah penguburan hingga prosesi penguburannya. Namun bersamaan dengan berjalannya waktu, yayasan sosial Kong Ha Hong berkembang dan terus menerus bertambah anggotanya

Berdirinya Barongsai Kong Ha Hong pada dasarnya adalah sebuah keinginan kuat dari beberapa pengurus yayasan sosial Kong Ha Hong yang memang sudah menggemari barongsai semenjak masih kecil, bahkan beberapa dari mereka melewati masa kecilnya dengan belajar barongsai, hanya saja semenjak tahun 1965, ketika barongsai sudah tidak diperbolehkan lagi untuk tampil, maka semenjak itu pula mereka harus menguburkan keinginan mereka dalam-dalam. Maka semenjak era kepemimpinan politik berganti dan barongsai diperbolehkan kembali, maka mereka langsung berkumpul kembali dan mulai merangkai kembali impian masa kecil mereka. Dimulai dengan hanya beberapa orang saja, mereka mulai memberanikan diri untuk memesan barongsai dari Fushan, langsung dari tanah kelahiran leluhur dan pahlawan mereka yaitu tanah kelahiran dari Huang Fei Hung.

Dimulai dengan berlatih pukulan-pukulan tambur, simbal dan gong, beberapa dari mereka mencoba untuk mengingat-ingat kembali semua yang pernah mereka pelajari sewaktu kecil, selain itu mereka juga mencoba untuk mengumpulkan generasi mudanya, mereka mengajak seluruh anak-anak mereka baik yang pria maupun wanita, dan dari anak-anak merekalah mulai terbentuk bibit-bibit baru atlet barongsai.

Di masa itu, yaitu di tahun 1999, banyak sekali terbentuk perkumpulan barongsai bagaikan jamur di musim hujan, tetapi tidak banyak yang bertahan lama, banyak dari mereka yang bertahan hanya beberapa bulan saja, ada pula beberapa dari mereka yang berkoalisi dan membentuk satu perkumpulan baru, tetapi ada pula yang tadinya bersatu, setelah sekian lama mereka memisahkan diri dan berdiri masing-masing.

Perkumpulan barongsai Kong Ha Hong secara perlahan mulai membentuk sebuah tim generasi muda yang berintikan 8 pemuda (Jacky Sjarif, Tony Wijaya, John Surya Wijaya, Danny Hidayat, Andri Wijaya, Anton Wijaya, Adi Mulia dan Rico Yohanes) yang biasa disebut dengan julukan “The 8 Dragon”. The 8 Dragon ini didukung penuh oleh segenap pihak dari Yayasan Sosial Kong Ha Hong, mereka mendukung secara financial, moral maupun mental, tetapi dari para petinggi yayasan tersebut ada 3 orang yang benar-benar menjadi katrol pengangkat, mereka adalah Ketua Yayasan, Ketua Barongsai dan Pelatih. Merekalah yang selalu mengatur dan menjaga kedinamisan dari The 8 Dragon.

Prestasi dari generasi pertama ini sudah sangat mengkilat dan mengagumkan, hanya dalam waktu beberapa bulan saja mereka sudah bisa membawa nama bangsa dan negara Indonesia ke tingkat dunia melalui kejuaraan dunia Barongsai yang berlangsung di Hongkong pada tahun 2001, hal tersebut mereka capai setelah menjuarai kejuaraan nasional Piala Presiden di tahun yang sama.

Sepulang dari Hongkong ilmu barongsai Kong Ha Hong bertambah secara signifikan, karena dengan menonton langsung pertandingan dunia, mereka bisa langsung melihat perkembangan barongsai dunia dan banyak sekali ilmu-ilmu baru yang mereka bisa pelajari. Sekembalinya ke Jakarta, perkumpulan Barongsai Kong Ha Hong langsung menguasai barongsai di Jakarta dan sekitarnya, bahkan hingga sampai ke seluruh pelosok Indonesia, mereka kerap mengikuti pertandingan-pertandingan tingkat nasional dan hampir setiap keikutsertaan, mereka kerap kali keluar sebagai juara pertama.

Selain kompetisi merekapun kerap melakukan pertunjukan-pertunjukan kenegaraan yang disaksikan oleh beberapa menteri-menteri tertinggi di Indonesia hingga sampai ke tingkat Presiden dan Wakil Presiden.

Dengan berbagai penghargaan yang telah mereka terima, tidak membuat Barongsai Kong Ha Hong menjadi sombong, mereka tetap melakukan latihan secara rutin satu minggu 3 kali, atau bahkan apabila mendekati kompetisi mereka bisa melakukan latihan hingga satu minggu penuh, hal tersebut termasuk langka, karena banyak dari perkumpulan barongsai di Jakarta hanya melakukan latihan apabila mendekati pertunjukan saja, tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk Barongsai Kong Ha Hong, ada pertunjukan ataupun tidak ada, mereka tetap melakukan latihan secara rutin.

Perkumpulan Barongsai Kong Ha Hong berdiri pada tanggal 17 Agustus 1999, mengapa dipilih tanggal tersebut karena walaupun sebelumnya Barongsai Kong Ha Hong sudah pernah mengadakan pertunjukan tetapi pertunjukan dengan era baru dimulai pada tanggal tersebut dengan venue di Pantai Indah Kapuk, maka bersamaan dengan pertunjukan tersebut, maka dipilihlah tanggal bersejarah tersebut sebagai tanggal berdirinya Perkumpulan Barongsai Kong Ha Hong.

Visi dan misi dari Perkumpulan Barongsai Kong Ha Hong cukup sederhana, yaitu :
  1. Untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya barongsai.
  2. Untuk membina para generasi muda untuk tidak mempergunakan narkoba dan mengarahkan mereka untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.
  3. Untuk menyehatkan masyarakat sekitar.

Visi dan misi inilah yang sampai sekarang terus dipegang teguh oleh Perkumpulan Barongsai Kong Ha Hong, dengan semangat kekeluargaan mereka terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dan membawa nama Indonesia ke puncak tertinggi.


No comments