Wish Upon Movie Review

Wish Upon

Directed by : John R. Leonetti

Clare Shannon - Joey King, Jonathan Shannon - Ryan Phillippe, Ryan Hui - Ki Hong Lee, Paul Middlebrook - Mitchell Slaggert, June Acosta - Shannon Purser, Meredith McNeil - Sydney Park


Baca Juga beberapa istilah dunia perfilman Hollywood yang wajib diketahui


Meskipun pernah menjadi sutradara Mortal Kombat: Annihilation di tahun 1997, namun karir dari John R. Leonetti akhir-akhir ini lebih mengkilap sebagai cinematography terutama di genre film horror, beberapa karyanya seperti Insidious, The Conjuring dan Insidious: Chapter 2 cukup memukau, kali ini pria yang berbagi hari ulang tahun dengan hari Kemerdekaan Amerika, 4th of July, kembali dipercaya untuk duduk di kursi sutradara dan menyutradarai sebuah film horror terbaru berjudul Wish Upon setelah sebelumnya dianggap cukup sukses menjadi sutradara dari film Anabelle yang merupakan spin-off dari Conjuring.

Manusia takkan pernah puas sampai hidungnya ditutup dengan kapas (=mati), dengan memiliki premis yang cukup mirip dengan Wishmaster (1997), Wish Upon sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi cult movie layaknya Wishmaster dulu, mengambil ide dari cerita singkat karya W.W. Jacobs berjudul The Monkey's Paw, Wish Upon bercerita tentang seorang gadis remaja 16 tahun bernama Clare (Joey King), gadis yang sering dirundung masalah di sekolahnya, mendapat hadiah kotak antik bertulis aksara Tionghoa kuno dari ayahnya (Ryan Phillipe). Clare yang ikut kelas bahasa Mandarin di sekolahnya hanya bisa membaca kata "Tujuh Permintaan" tapi tidak tahu arti aksara yang lain.

Iseng-iseng Clare mengucapkan sebuah permintaan dan terkabul. Lalu berlanjut ke permintaan-permintaan berikutnya, tanpa langsung menyadari bahwa kotak antik itu meminta tebusan nyawa orang2 yang dia kenal.

Permintaan-permintaan Clare khas gadis ABG yang impulsif. Tapi mungkin itu juga yang akan kita lakukan saat mempunyai kotak ajaib pengabul keinginan, bukan? Ketika ia tahu bagaimana cara mematahkan lingkaran setan permintaan dan tumbalnya, tak mudah pula bagi Clare untuk melepaskan kotak itu.

Dengan pengalaman panjang sebagai cinematographer dan menjadi sutradara dari Anabelle, seharusnya sang sutradara sudah lebih fasih menggambarkan suasana horror dan mengaransemen jump scare scene secara lebih optimal, ditambah dengan pengalaman dari Joey King yang sudah cukup banyak makan asam garam di Hollywood dan terlibat di film-film blockbuster seperti The Dark Knight Rises (2012), Oz the Great and Powerful (2013), White House Down (2013) hingga Independence Day: Resurgence (2016), tetapi lebih banyak orang mengenalnya lewat peran Christine di The Conjuring (2013), seharusnya membuat Wish Upon memiliki segala potensi untuk menjadi film horror yang layak untuk diperhitungkan.

Sebagai film horor, Wish Upon sukses membuat penonton deg-degan dengan menggunakan template Final Destination tentang apakah karakter yang ada akan mati atau tidak dan dengan cara apa. Jangan buru-buru keluar dari bioskop karena setelah credit scene utama ada adegan tambahan. Jika film ini sukses, bisa jadi Wish Upon akan jadi franchise film horor terbaru. (AW)




No comments